
Mari, kita bayangkan, suatu hari Ayah dan Bunda masuk ke ruangan yang lampunya terlalu terang, musik terlalu keras, bajunya terasa tidak nyaman dan seseorang terus berbicara sangat dekat di telinga. Hal itu terjadi secara bersamaan dan tidak dapat kita kendalikan. Seperti itulah kira – kira yang dirasakan anak dengan Sensory Processing Disorder (SPD). Bagi mereka, dunia terasa terlalu ramai di dalam tubuh.
Otak mereka sebenarnya berusaha memproses setiap bunyi, sentuhan, dan gerakan tetapi komunikasinya kadang tidak lancar.
Ada saatnya sinyal dari tubuh masuk terlalu kuat (hipersensitif), sehingga anak mudah marah, menutup telinga, atau menolak disentuh. Ada kalanya justru terlalu lemah (hiposensitif), sehingga anak tampak mencari rangsangan lebih, terus melompat, memukul benda, atau ingin dipeluk dengan erat.
Sensory Processing Disorder (SPD) adalah gangguan neurologi ketika otak mengalami kesulitan menerima, mengolah dan merespons informasi dari sistem sensori.
Penanganannya melibatkan terapi khusus seperti terapi okupasi dan terapi integrasi sensori untuk membantu individu mengelola respons mereka, serta dukungan emosional dan modifikasi lingkungan di rumah. Ketika individu mengalami masalah dalam pemrosesan informasi sensori, maka individu akan mengalami hambatan baik dalam keberfungsiannya sehari-hari maupun perkembangannya.
Masalah sensori dapat dikenali sejak dini melalui karakteristik perilaku yang ditampilkan anak.
- Gejala hipersensitif: Gejala dimana anak mudah terdistraksi oleh suara atau cahaya latar . Anak juga takut sentuhan dan menghindari kontak fisik pada akhirnya juga merasa tidak nyaman dengan bahan pakaian tertentu.
- Gejala hiposensitif: Anak kurang peka terhadap rasa sakit, terlihat sangat energik dan tidak bisa diam, seperti suka berlarian atau memanjat, suka memasukkan benda ke dalam mulut dan kurang bisa menjaga jarak dengan orang lain
- Sensori Seeking, dimana dapat ditandai dengan:
- Anak merasa gelisah, melompat, berlari, atau perlu bergerak terus-menerus. Disamping itu juga sering menyentuh orang atau benda, memiliki toleransi yang tidak biasa terhadap rasa sakit atau menabrak sesuatu.
- Mengunyah benda seperti pensil, pakaian, atau tangan mereka sendiri.
- Mungkin mencari suara keras atau mengeluarkan langkah keras dan berat.
- Berdiri sangat dekat dengan orang lain.
Lantas, Bagaimana Menanganinya?
- Terapi Okupasi dan Terapi Integrasi Sensori
Terapi ini membantu anak menggunakan seluruh indranya secara bersamaan melalui aktivitas yang menyenangkan seperti bermain ayunan, trampolin, atau permainan sensori lainnya. Tujuannya adalah menstimulasi sistem sensori secara terkontrol agar anak lebih mampu beradaptasi terhadap lingkungan.
- Dukungan Emosional
Kesulitan dalam memproses sensori dapat memunculkan kecemasan atau frustrasi pada anak. Oleh karena itu, dukungan emosional sangat penting untuk membantu anak merasa aman, diterima, dan termotivasi dalam setiap proses terapinya.
- Modifikasi Lingkungan
Menyesuaikan lingkungan rumah dapat membantu anak merasa lebih nyaman, misalnya dengan mengurangi kebisingan, cahaya berlebih, atau memilih bahan pakaian yang tidak mengiritasi kulit. Lingkungan yang ramah sensori dapat sangat membantu proses regulasi diri anak.
- Latihan di Rumah
Stimulasi tidak berhenti di ruang terapi. Orang tua dapat melanjutkan latihan sederhana di rumah, seperti bermain di taman, melompat, atau bermain air, aktivitas-aktivitas ini dapat membantu anak menyalurkan kebutuhan sensori secara positif.
- Konsultasi Profesional
Konsultasi dengan dokter, psikolog, atau terapis profesional diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, karena gejala SPD sering kali tumpang tindih dengan kondisi lain seperti autisme atau ADHD. Pendekatan profesional membantu memastikan anak mendapatkan penanganan yang sesuai.
Pendekatan Holistik di The TamTam Therapy Centre
Di The TamTam Therapy Centre, setiap anak dipandang secara utuh, bukan hanya dari sisi tantangan sensori yang dialami, tetapi juga dari aspek emosional, sosial, dan lingkungan keluarga.
Dengan pendekatan holistik, tim The TamTam Therapy Centre tidak hanya fokus pada terapi anak, tetapi juga:
- Melakukan asesmen komprehensif untuk memahami kebutuhan unik setiap individu.
- Memberikan bimbingan dan edukasi untuk orang tua, agar stimulasi di rumah bisa berkelanjutan.
- Menyediakan program terapi terintegrasi yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi anak.
Pendekatan ini memastikan bahwa setiap langkah dalam perjalanan terapi menjadi bermakna dan berkelanjutan tidak hanya untuk anak, tetapi juga bagi seluruh anggota keluarga.
Setiap anak memproses dunia dengan caranya sendiri.Jika Ayah Bunda melihat tanda-tanda sensitivitas berlebih atau kesulitan anak dalam merespons rangsangan sensorik, jangan panik. Langkah kecil menuju pemahaman sudah merupakan awal yang luar biasa.
The TamTam Therapy Centre siap mendampingi Ayah Bunda melalui asesmen,konsultasi, observasi, terapi sensori, dan pendampingan holistik yang dirancang sesuai kebutuhan unik setiap anak. (MYLA)


