
Anak-anak dengan hiperaktivitas sering kali menunjukkan perilaku yang melibatkan kelebihan energi, kesulitan untuk fokus, dan kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku impulsif. Mereka mungkin merasa kesulitan beradaptasi dengan lingkungan yang penuh stimulasi atau merasa kesulitan mengatur respons tubuh mereka terhadap rangsangan yang diterima. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif dalam mengatasi tantangan ini adalah terapi sensori.
Terapi sensori, yang melibatkan teknik untuk merangsang dan mengatur respons terhadap rangsangan sensorik, dapat memberikan manfaat besar bagi anak dengan hiperaktivitas. Artikel ini akan membahas manfaat terapi sensori, teknik yang digunakan, dan bagaimana terapi ini dapat membantu anak dengan hiperaktivitas untuk mengelola perilaku mereka dan berfungsi lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Terapi Sensori?
Terapi sensori adalah pendekatan yang menggunakan rangsangan sensorik untuk membantu anak mengatur respons mereka terhadap berbagai jenis rangsangan dari lingkungan sekitar. Rangsangan ini dapat mencakup rangsangan visual, auditif, taktil (sentuhan), proprioseptif (rasa posisi tubuh), vestibular (rasa keseimbangan), dan olfaktori (rasa penciuman).
Anak-anak dengan gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) seringkali memiliki respons yang berlebihan atau kurang terhadap rangsangan sensorik. Terapi sensori bertujuan untuk menyeimbangkan sistem sensorik anak dengan membantu mereka mengatur respons terhadap rangsangan ini. Melalui terapi ini, anak-anak dapat belajar mengatasi kelebihan stimulasi atau kekurangan stimulasi yang mungkin mengganggu kemampuan mereka untuk berfungsi dengan baik dalam aktivitas sehari-hari.
Baca juga : Memahami Sensorik Visual dan Auditori pada Anak Berkebutuhan Khusus
Manfaat Terapi Sensori untuk Anak dengan Hiperaktivitas
Terapi sensori memiliki berbagai manfaat yang sangat berharga bagi anak-anak dengan hiperaktivitas, antara lain:
1. Meningkatkan Kemampuan Fokus dan Perhatian
Anak-anak dengan hiperaktivitas sering kesulitan untuk tetap fokus pada tugas tertentu atau mengikuti instruksi dengan baik. Terapi sensori membantu anak untuk memproses rangsangan sensorik dengan lebih baik, yang dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas tanpa terganggu.
Dengan melatih sistem sensorik mereka untuk merespons rangsangan dengan cara yang lebih terkendali, anak-anak dapat lebih mudah fokus pada tugas yang ada dan lebih siap untuk terlibat dalam kegiatan belajar.
2. Mengurangi Perilaku Impulsif
Salah satu tantangan utama bagi anak dengan hiperaktivitas adalah kecenderungan untuk bertindak impulsif tanpa memikirkan konsekuensi. Terapi sensori membantu anak-anak menjadi lebih sadar terhadap perasaan mereka, memberikan kesempatan untuk mengatur respons mereka sebelum bertindak.
Dengan teknik sensori yang tepat, anak-anak dapat belajar mengidentifikasi perasaan atau kebutuhan mereka, sehingga mereka lebih dapat mengendalikan dorongan untuk bertindak impulsif.
3. Meningkatkan Regulasi Emosi
Anak-anak dengan hiperaktivitas seringkali kesulitan mengatur emosi mereka, yang dapat menyebabkan ledakan emosi yang tak terkendali atau perasaan frustrasi yang berlebihan. Terapi sensori memberikan anak-anak kesempatan untuk belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka dengan cara yang lebih sehat.
Melalui penggunaan teknik sensori, seperti pernapasan dalam atau stimulasi visual yang menenangkan, anak-anak dapat belajar menenangkan diri dan mengurangi kecemasan atau stres.
4. Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Interaksi
Kesulitan dalam mengelola rangsangan sensorik juga dapat mempengaruhi keterampilan sosial anak-anak dengan hiperaktivitas. Mereka mungkin merasa kesulitan untuk berinteraksi dengan teman sebaya atau orang dewasa karena kelebihan stimulasi atau ketidakmampuan untuk mengenali tanda-tanda sosial.
Terapi sensori dapat membantu anak-anak lebih memahami dan merespons dengan tepat terhadap interaksi sosial, sehingga mereka dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan konstruktif dengan orang lain.
Baca juga : Autisme, ADHD, Disleksia: Apa Bedanya dan Bagaimana Menanganinya?
Teknik yang Digunakan dalam Terapi Sensori untuk Anak dengan Hiperaktivitas
Terapi sensori melibatkan berbagai teknik yang dirancang untuk merangsang dan menyeimbangkan respons sensorik anak. Beberapa teknik yang umum digunakan antara lain:
1. Aktivitas Taktil (Sentuhan)
Anak-anak dengan hiperaktivitas seringkali sangat sensitif terhadap sentuhan atau mungkin sebaliknya, kurang responsif terhadapnya. Aktivitas taktil seperti bermain dengan pasir, air, atau bahan tekstil tertentu dapat membantu anak mengenali dan mengelola respons mereka terhadap sentuhan.
Permainan dengan bola tekstur atau berinteraksi dengan benda-benda yang memiliki tekstur beragam bisa membantu anak merespons rangsangan taktil secara positif, yang dapat meningkatkan kenyamanan mereka dalam situasi sosial atau belajar.
2. Aktivitas Vestibular (Keseimbangan)
Beberapa anak dengan hiperaktivitas mungkin mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan diri atau merasa cemas dalam situasi yang melibatkan keseimbangan. Aktivitas vestibular seperti ayunan, berputar, atau melompat dapat membantu anak mengatur sistem keseimbangan mereka dan menenangkan diri.
Melalui teknik ini, anak-anak dapat belajar mengelola sensasi gerakan yang bisa sangat menenangkan atau merangsang, tergantung pada kebutuhannya.
3. Aktivitas Proprioseptif (Posisi Tubuh)
Aktivitas proprioseptif melibatkan rangsangan yang membantu anak mengatur sensasi posisi tubuh mereka. Misalnya, kegiatan seperti mendorong atau menarik benda berat, meremas bola atau bantalan, atau latihan penguatan tubuh dapat membantu anak meningkatkan koordinasi tubuh dan kontrol motorik.
Teknik ini memberikan sensasi yang menenangkan bagi anak-anak yang merasa cemas atau gelisah, dan dapat membantu mereka mengatur respons tubuh mereka terhadap stimulasi fisik.
4. Penggunaan Teknik Relaksasi
Aktivitas yang menenangkan seperti pernapasan dalam, visualisasi yang menenangkan, atau mendengarkan musik yang lembut dapat membantu anak mengatur emosi dan merespons situasi yang menyebabkan kecemasan atau kegelisahan.
Selain itu, teknik ini dapat membantu anak belajar untuk meredakan stres dan menemukan ketenangan dalam situasi yang penuh stimulasi, sehingga mengurangi kecenderungan untuk bertindak impulsif.
Baca juga : Anak Sering Tantrum? Kenali Hubungannya dengan Gangguan Sensori
Kesimpulan
Terapi sensori merupakan pendekatan yang sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan hiperaktivitas, membantu mereka mengelola rangsangan sensorik dengan cara yang lebih terkendali dan positif. Dengan menggunakan teknik-teknik yang tepat, terapi sensori dapat membantu meningkatkan fokus, mengurangi perilaku impulsif, memperbaiki regulasi emosi, dan meningkatkan keterampilan sosial anak.
Bagi orang tua dan profesional, memahami pentingnya terapi sensori dan mengenali teknik yang dapat digunakan untuk mendukung perkembangan anak adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak dengan hiperaktivitas. Terapi sensori memberikan peluang besar untuk membantu anak-anak dengan hiperaktivitas berkembang menjadi individu yang lebih seimbang, lebih mampu beradaptasi, dan lebih siap menghadapi tantangan kehidupan.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau bantuan profesional dalam menerapkan terapi sensori untuk anak dengan hiperaktivitas, TamTam Therapy Centre siap mendukung dengan layanan yang terpersonalisasi dan berpengalaman.
Hubungi kami untuk informasi lebih lengkap dan solusi terbaik demi kesejahteraan keluarga Anda!