The TamTam Therapy Centre

Terapi Sensori Integrasi: Membantu Anak Lebih Fokus, Tenang, dan Mandiri

Setiap anak memiliki cara unik dalam merasakan dan merespons dunia di sekitarnya. Namun, bagi sebagian anak, suara kipas angin yang terlalu bising, tekstur pakaian yang mengganggu, atau cahaya lampu yang terlalu terang bisa menjadi tantangan besar dalam keseharian mereka. Hal-hal sederhana yang sering kita anggap sepele justru bisa membuat anak menjadi mudah marah, gelisah, atau sulit berkonsentrasi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dekat apa itu terapi sensori integrasi, siapa anak yang membutuhkan, metode yang digunakan, hingga peran orang tua dalam mendukung stimulasi sensori di rumah.

Apa Itu Terapi Sensori Integrasi?

Terapi sensori integrasi adalah pendekatan yang dirancang untuk membantu anak yang mengalami kesulitan dalam memproses informasi dari pancaindra mereka seperti pendengaran, penglihatan, sentuhan, penciuman, gerakan (vestibular), dan posisi tubuh (proprioseptif).

Anak dengan gangguan sensori biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti:

  1. Terlalu sensitif terhadap suara atau sentuhan ringan.
  2. Sering menutup telinga atau menolak memakai pakaian tertentu.
  3. Sangat aktif, suka melompat atau berputar tanpa henti.
  4. Sulit fokus di kelas karena terganggu oleh hal-hal kecil di sekitarnya.

Melalui terapi sensori integrasi, anak akan diajak melakukan aktivitas bermain yang menyenangkan untuk membantu otak mereka belajar mengatur, menyeimbangkan, dan merespons rangsangan sensori dengan lebih tepat.

Tujuan Terapi Sensori Integrasi

Adapun tujuan dalam terapi sensori integrasi adalah sebagai berikut :

  1. Membantu anak lebih tenang dan fokus dalam aktivitas sehari-hari.
  2. Mengurangi tantrum atau perilaku yang muncul akibat distraksi sensori.
  3. Meningkatkan kemampuan belajar dan konsentrasi di sekolah.
  4. Membantu anak beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
  5. Mendukung perkembangan keterampilan motorik, emosi, dan sosial.

Metode dalam Terapi Sensori Integrasi

Di The TamTam Therapy Centre, metode yang digunakan bersifat menyenangkan karena berbasis permainan (play-based therapy). Beberapa aktivitas yang sering dilakukan antara lain:

  1. Vestibular Activities (Stimulasi Keseimbangan)
    • Aktivitas: ayunan terapi, jungkat-jungkit, trampolin.
    • Manfaat: membantu anak mengatur keseimbangan, melatih fokus, dan mengurangi hiperaktivitas.
  2. Tactile Activities (Stimulasi Sentuhan)
    • Aktivitas: bermain pasir, slime, beras warna, atau menyentuh benda dengan tekstur berbeda.
    • Manfaat: menurunkan sensitivitas berlebih terhadap sentuhan, serta meningkatkan eksplorasi sensori.
  3. Proprioceptive Activities (Stimulasi Posisi Tubuh)
    • Aktivitas: mendorong, menarik, memanjat, merangkak di terowongan.
    • Manfaat: meningkatkan kesadaran tubuh, memperkuat otot, serta mengurangi perilaku mencari rangsangan fisik berlebihan.
  4. Auditory and Visual Stimulation (Stimulasi Pendengaran dan Penglihatan)
    • Aktivitas: mendengarkan musik, permainan dengan cahaya warna-warni, puzzle visual.
    • Manfaat: melatih anak agar lebih adaptif terhadap suara dan cahaya di lingkungan sekitar.

Untuk Anak yang Seperti Apa?

Terapi sensori integrasi cocok untuk anak dengan kondisi seperti:
• Autisme (ASD) yang sensitif terhadap suara atau sentuhan.
• Anak dengan ADHD yang sulit duduk tenang dan mudah terdistraksi.
• Anak dengan gangguan pemrosesan sensori.
• Anak yang kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekolah karena faktor sensori.

Peran Orang Tua dalam Terapi Sensori

Selain dilakukan di ruang terapi, stimulasi sensori juga bisa dilanjutkan di rumah. Terapis biasanya memberikan home program yang dapat dilakukan orang tua, seperti:
• Bermain ayunan sederhana di halaman.
• Membuat “sensory bin” dengan beras, kacang, atau pasir.
• Memberikan aktivitas fisik rutin agar anak lebih tenang.

Kenapa Memilih The TamTam Therapy Centre?

• Terapis berpengalaman dan profesional di bidang sensori integrasi.
• Program individualized sesuai kebutuhan tiap anak.
• Aktivitas berbasis permainan sehingga anak merasa nyaman dan tidak tertekan.
• Pendekatan holistik, tidak hanya melatih sensori, tetapi juga mendukung emosi, sosial, komunikasi, dan kemandirian anak.

Kesimpulan

Setiap anak berhak merasakan dunia dengan cara yang nyaman bagi dirinya. Bagi anak dengan tantangan sensori, sedikit bising, sentuhan, atau cahaya bisa menjadi hambatan besar. Namun dengan pendekatan sensori integrasi yang tepat, mereka dapat belajar menenangkan diri, lebih fokus, dan berinteraksi dengan lingkungan secara positif.

Perjalanan ini tentu tidak bisa instan. Dibutuhkan konsistensi, dukungan dari terapis profesional, serta keterlibatan aktif orang tua dalam keseharian anak. Dengan kombinasi itu, perkembangan anak tidak hanya terlihat pada kemampuan sensori, tetapi juga pada aspek emosi, sosial, dan kemandirian.

Jika Anda mulai menyadari tanda-tanda tantangan sensori pada si kecil, jangan tunggu sampai semakin mengganggu aktivitas sehari-harinya. Yuk, jadikan pengalaman bermain, belajar, dan bertumbuh anak lebih nyaman bersama tim profesional di The TamTam Therapy Centre. (APRL)

Scroll to Top