
Menjadi orang tua dari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah sebuah perjalanan yang penuh cinta, tetapi juga penuh tantangan. Banyak orang tua yang rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan karier untuk fokus pada tumbuh kembang anaknya. Namun seringkali, kesehatan mental orang tua terabaikan. Padahal, kondisi psikologis orang tua berpengaruh besar terhadap kualitas pengasuhan, proses terapi, hingga perkembangan anak itu sendiri. Untuk itu, dua hal penting yang perlu diperhatikan adalah keberadaan support system (dukungan sosial) dan self-care (perawatan diri).
Pentingnya Support System bagi Orang Tua
Orang tua ABK sering merasa sendiri menghadapi dinamika sehari-hari. Jadwal terapi yang padat, tantangan perilaku anak, hingga komentar lingkungan yang kurang memahami, bisa membuat mereka rentan stres. Di sinilah support system memegang peran vital. Dukungan pasangan dan keluarga inti memberikan rasa aman karena beban tidak ditanggung sendirian. Komunitas orang tua ABK juga menjadi ruang yang menyembuhkan, karena bisa saling berbagi cerita, strategi, dan kekuatan. Selain itu, orang tua juga bisa mengikuti berbagai seminar atau webinar mengenai Anak Berkebutuhan Khusus, seperti mengikuti “TamTam Talks” yang sering diadakan oleh The TamTam Therapy Centre. Jika memang diperlukan, bisa meminta bantuan tenaga profesional seperti psikolog, konselor, atau terapis. Dengan adanya support system yang kuat, orang tua lebih mampu menjaga keseimbangan emosional dalam mendampingi anak.
Self-Care: Merawat Diri untuk Merawat Anak
Banyak orang tua berpikir bahwa self-care adalah bentuk keegoisan, padahal sebenarnya itu adalah kebutuhan mendasar. Merawat diri berarti menyiapkan tubuh, pikiran, dan emosi agar tetap stabil saat menghadapi tantangan sehari-hari. Self-care bisa berupa tidur yang cukup, makan dengan nutrisi seimbang, hingga meluangkan waktu singkat untuk melakukan hal yang disukai. Aktivitas sederhana seperti membaca buku, berolahraga ringan, atau sekadar minum kopi hangat bisa mengisi kembali energi yang terkuras. Selain itu, konsultasi dengan profesional bila merasa kewalahan juga bagian penting dari self-care. Ingat, orang tua yang bahagia dan sehat secara emosional akan lebih mampu memberikan pendampingan terbaik bagi anak.
Dampak Buruk Jika Kesehatan Mental Diabaikan
Mengabaikan kesehatan mental dapat berdampak serius. Orang tua bisa mengalami burnout, mudah marah, merasa tertekan, atau bahkan mengalami gejala depresi. Hal ini tidak hanya merugikan orang tua, tetapi juga berpengaruh pada anak. Anak dapat menangkap energi negatif orang tua dan menjadi lebih cemas atau sulit diatur. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa mengganggu kualitas hubungan emosional antara orang tua dan anak. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan.
Peran Edukasi dan Literasi Kesehatan Mental
Salah satu masalah utama adalah masih banyak orang tua yang tidak menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental mereka sendiri. Literasi kesehatan mental menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Orang tua perlu mendapat akses informasi yang tepat tentang bagaimana cara mengelola stres, strategi coping yang sehat, dan kapan harus mencari bantuan profesional. Edukasi ini bisa diberikan melalui seminar, workshop parenting, atau materi dari pusat terapi dan sekolah inklusi. Dengan pemahaman yang baik, orang tua akan lebih siap menghadapi tantangan tanpa merasa bersalah atau sendirian.
Salah satu orang tua murid di The TamTam Therapy Centre yag enggan untuk diberitahu namanya berbagi pengalaman bahwa support system sangat membantu mereka dan menjadi ruang positif untuk saling bertukar informasi serta pengalaman tumbuh kembang anak.
“Saya merasa lebih kuat ketika tahu ada banyak orang tua lain yang menjalani perjalanan yang sama. Saya tidak sendiri, terapis di The amTam Therapy Centre selalu memberikan saran yang sangat membantu saya untuk tetap semangat menemani anak saya terapi,” ungkap orang tua murid yang anaknya telah menjalani program di The Tam Tam Therapy Centre Mampang, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Noni Afifah seorang Head Therapist sekaligus Branch Manager di The TamTam Therapy Centre Jakarta Selatan, mengungkaokan perlunya dukungan yang konsisten bagi para orang tua.
“Orang tua perlu punya ruang untuk dirinya sendiri. Dengan dukungan yang tepat dan self-care yang konsisten, energi positif orang tua akan menular pada anak. Itu salah satu bentuk kasih sayang terbaik yang bisa diberikan,” ujar Ms Noni, belum lama ini.
Kesimpulan
Kesehatan mental orang tua Anak Berkebutuhan Khusus tidak boleh dianggap remeh. Support system yang kuat dan kebiasaan self-care yang konsisten adalah kunci untuk tetap tangguh dalam perjalanan panjang mendampingi anak. Dengan menjaga kesehatan mental, orang tua bukan hanya melindungi dirinya, tetapi juga memastikan anak mendapat pendampingan terbaik. Merawat diri bukan berarti egois, justru itu adalah bentuk cinta yang tulus.
Bagaimana cara Anda menjaga kesehatan mental selama mendampingi si kecil? Yuk, bagikan pengalaman di kolom komentar agar bisa saling menguatkan. Jika ingin mendapatkan dukungan lebih dalam mendampingi tumbuh kembang anak, jangan ragu untuk konsultasi bersama tim The Tamtam Therapy Centre. Bersama, kita bisa bantu anak tumbuh dengan potensi terbaiknya. (APRL)