The TamTam Therapy Centre

Semangat Kemerdekaan Bagi Anak Autis

Setiap tanggal 17 Agustus, kita mengenang perjuangan para pahlawan yang merebut kemerdekaan Indonesia. Namun, di dalam rumah, ada perjuangan lain yang tak kalah mulia, perjuangan seorang anak dengan autisme untuk dikenal, dimengerti, dan dihargai sebagai dirinya sendiri.

Bagi anak-anak dengan autisme, kemerdekaan bisa bermakna sangat sederhana: bisa berpakaian sendiri, bisa bilang “saya mau makan”, atau bisa memilih mainan yang disukainya. Hal-hal kecil yang sering dianggap sepele, justru bisa jadi lompatan besar bagi mereka.

Mandiri bukan berarti harus bisa hidup sendiri tanpa bantuan siapa pun. Untuk anak dengan autisme, kemandirian berarti mampu melakukan hal-hal sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya dengan percaya diri.

Mungkin ia belum bisa bicara, tapi bisa menunjuk gambar untuk meminta air. Mungkin ia belum bisa pergi ke sekolah sendiri, tapi sudah bisa menyikat gigi dengan urutan yang benar. Di situlah letak kemerdekaan mereka: ketika mereka bisa mengekspresikan diri dan mengatur hidupnya, sekecil apa pun bentuknya. Hal berikut bisa Anda tanamkan kepada si kecil dengan autisme agar mereka belajar untuk mandiri.

  1. Mulai dari Rumah, Mulai dari Rutinitas
    Rutinitas adalah sahabat bagi banyak anak dengan autisme. Dengan rutinitas, mereka belajar bahwa dunia bisa diprediksi, dan itu memberi mereka rasa aman.
    Misalnya:
    • Setiap pagi, ajak anak memakai baju sendiri, tak apa kalau butuh waktu, yang penting konsisten.
    • Setelah bermain, biasakan anak membereskan mainannya, berikan contoh dan bantu di awal.
    • Latih anak menyampaikan keinginannya, bisa dengan kata, isyarat, atau alat bantu visual.
    Tidak harus langsung sempurna. Yang penting, kita hadir sebagai pemandu yang sabar dan konsisten.
  2. Berikan Pilihan, Berikan Kebebasan
    Coba bayangkan betapa menyenangkannya merasa punya kendali atas hidup sendiri, anak-anak dengan autisme juga pantas merasakannya. Memberi pilihan sederhana bisa jadi latihan awal, misalnya:
    “Kamu mau minum teh atau susu?”
    “Mau pakai kaos merah atau putih?”
    Dengan memberi pilihan, kita sedang mengajarkan bahwa suara mereka penting. Mereka berhak memilih, berhak menentukan, dan berhak merdeka atas tubuh dan pikirannya sendiri.
  3. Rayakan Kemerdekaan Bersama, dengan Cara Mereka
    Ajak anak mengenal bendera, menyanyikan lagu nasional, atau membuat kerajinan bertema merah putih. Bukan sekadar meramaikan, tapi memberi rasa bahwa mereka bagian dari bangsa ini dan mereka layak merdeka seperti siapa pun juga.

Penutup: Setiap Anak Berhak Merdeka, Termasuk Mereka yang Berbeda
Menjadi orang tua dari anak dengan autisme memang penuh tantangan. Namun, di balik itu, ada kesempatan luar biasa untuk melihat dunia dari sudut pandang yang lebih sabar dan lebih menghargai proses.

Mari, rayakan kemerdekaan Indonesia dengan membantu anak-anak kita tumbuh mandiri dengan caranya sendiri, dengan kecepatannya sendiri, dan dengan dukungan yang tak pernah habis.
Merdeka bukan berarti sempurna. Merdeka berarti bebas menjadi diri sendiri. Dan semua anak, termasuk anak dengan autisme, berhak merasakannya.

Dirgahayu Republik Indonesia. Merdeka untuk semua, tanpa kecuali.

Scroll to Top