
Garut – The TamTam Therapy Centre kembali mengadakan TamTam Talks yang kelima dalam komitmennya terus berupaya memberikan edukasi untuk memahami dunia inklusi terutama dengan hal-hal yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus.
Rezki Achayana S.Pd., S.M., MBGPH., TPT atau yang kerap disapa Pak Kiki selaku founder The TamTam Therapy Centre sekaligus Terapis Perilaku Tersertifikasi pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa penting sekali bagi orang tua, guru maupun tenaga professional seperti terapis untuk dapat memahami bagaimana caranya mengelola emosi anak berkebutuhan khusus terutama jika anak sudah sangat sering mengalami tantrum.
“Saat anak sedang tantrum, menjerit-jerit, menangis kencang itu sebenarnya mereka bukan sedang mencari masalah. Mereka hanya belum tahu bagaimana cara menunjukkan perasaannya, terkadang mereka hanya berniat mencari atensi saja. Di momen seperti itu, yang paling mereka butuhkan adalah kita sebagai orang dewasa bisa tetap tenang. Bukan ikut marah atau bahkan menyuruh diam. Jadi respon kita sebagai orang dewasa itu penting sekali untuk membantu mereka mengerti dan mengelola emosi ke depannya.” Ujar Pak Kiki di Garut, Sabtu (23/08).
Pada TamTam Talks #5 ini, Pak Kiki juga memberikan kiat-kiat untuk peserta yang hadir dalam menghadapi anak yang tantrum. Selain memberikan contoh berupa video pada pemaparan, Pak Kiki juga memberikan contoh secara langsung di tempat saat ada anak dari peserta TamTam Talks #5 yang kebetulan menurut orang tuanya memang sedang dalam fase sering sekali berteriak.
“Kita ambil contoh seperti yang saat ini sedang terjadi. Anak berlari kesana-kemari, sambil berteriak dan sesekali menangis. Lalu apa yang harus dilakukan? Kita diam! Tetap tenang dan tidak memberikan respon atau reaksi apapun. Biarkan anak mengeluarkan emosinya dulu sampai habis, karena jika anak sudah lelah pasti akan berhenti dengan sendirinya. Setelah anak berhenti dari tangisan dan teriakannya itu, baru kita sebagai orang dewasa mulai memvalidasi perasaan anak saat sudah tenang. Dengan begitu, anak akan belajar ‘Dengan teriak atau menangis ternyata tidak membuat aku langsung tidak diperhatikan. Tapi saat sudah berhenti, perasaanku justru dimengerti oleh orang tuaku’. Sehingga anak tahu, dengan teriak, menangis atau tantrum tidak serta merta membuat semua perhatian tertuju padanya.” Ucap Pak Kiki, Sabtu (23/08) di Garut.
Di awal acara, semua peserta TamTam Talks #5 kami ajak melakukan Ice Breaking terlebih dahulu bersama dengan Pak Ferik Trianda, Direktur Pemasaran The TamTam Therapy Centre agar peserta workshop lebih santai saat menerima materi yang dipaparkan oleh Pak Kiki. Pada workshop yang digelar kali ini, lebih dari 40 peserta hadir terdiri dari orang tua anak berkebutuhan khusus, guru dan mahasiswa. Ada juga beberapa anak yang hadir bersama dengan orang tuanya dan bermain di area Sensori Integrasi The TamTam Therapy Centre Garut yang akan segera dibuka.
Acara TamTam Talks #5 berjalan lancar dan penuh antusias, ditambah dengan interaksi tanya jawab antara narasumber dan audiens membuat acara ini sangat hidup. Bahkan di akhir sesi, banyak orang tua yang langsung mendaftar untuk janji temu sesi konsultasi bersama The TamTam Therapy Centre Garut.
Jika Anda membutuhkan pendampingan lebih lanjut terkait perilaku tantrum pada anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim profesional The TamTam Therapy Centre Garut. Kami siap membantu memahami kebutuhan unik anak Anda dengan pendekatan yang tepat.