
Meronce, atau menyusun manik-manik dan benda kecil ke dalam sebuah tali atau benang, sering dianggap sebagai aktivitas bermain sederhana. Namun, dalam dunia terapi okupasi, kegiatan ini memiliki manfaat besar untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam keterampilan motorik halus, konsentrasi, dan kemandirian.
Kegiatan meronce bukan hanya sekadar menyusun benda kecil, tetapi juga bagian penting dari stimulasi yang terstruktur agar anak dapat mengasah kemampuan tangan, mata, dan otak secara bersamaan.
- Melatih Koordinasi Mata dan Tangan
Saat anak mengambil manik-manik kecil lalu memasukkannya ke dalam tali, ada proses penting yang terjadi, yaitu koordinasi antara mata dan tangan.
• Anak belajar memfokuskan pandangan pada benda kecil.
• Tangan dilatih untuk bergerak tepat sesuai arahan visual.
• Aktivitas ini mendukung keterampilan akademik seperti menulis, menggambar, hingga menggunakan gunting.
Contoh nyata: Banyak anak yang awalnya kesulitan menggenggam pensil, setelah rutin berlatih meronce, genggaman mereka menjadi lebih stabil dan koordinasi lebih terlatih.
- Menguatkan Otot Jari dan Tangan
Meronce menuntut anak untuk mencubit benda kecil dan mengendalikannya dengan presisi. Gerakan ini membantu menguatkan otot-otot kecil di jari, pergelangan, dan tangan.
• Kekuatan otot jari akan sangat membantu saat anak menulis di sekolah.
• Otot tangan yang lebih stabil membuat anak mampu memegang alat makan atau mengancingkan baju dengan mandiri.
Latihan sederhana seperti meronce bisa menjadi pondasi keterampilan hidup anak sehari-hari, karena melibatkan aspek motorik yang sangat mendasar.
- Melatih Konsentrasi dan Fokus
Meronce membutuhkan perhatian penuh agar manik-manik bisa masuk ke dalam tali. Anak belajar untuk: - Duduk tenang dalam waktu tertentu.
- Memusatkan perhatian pada detail kecil.
- Menyelesaikan tugas hingga selesai.
Proses ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan fokus anak dalam kegiatan belajar, baik di rumah maupun di sekolah.
- Mendukung Regulasi Emosi dan Kesabaran
Aktivitas meronce seringkali memerlukan pengulangan dan ketelitian. Anak belajar untuk sabar, mencoba kembali ketika manik-manik jatuh, dan tetap melanjutkan sampai selesai.
• Hal ini melatih resiliensi sejak dini.
• Anak terbiasa menghadapi tantangan kecil tanpa mudah menyerah.
- Meningkatkan Kreativitas dan Rasa Percaya Diri
Selain aspek motorik, meronce juga memberi kesempatan bagi anak untuk mengekspresikan kreativitas. Anak bisa memilih warna, bentuk, atau pola manik-manik sesuai selera.
• Hasil karya meronce memberi anak rasa bangga.
• Anak belajar bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas dengan baik.
Kesimpulan
Meronce bukan sekadar permainan, tetapi sebuah alat stimulasi motorik halus yang lengkap. Dari koordinasi mata-tangan, kekuatan jari, konsentrasi, hingga kreativitas, semua terasah dalam satu kegiatan sederhana.
Di The TamTam Therapy Centre Sukabumi, meronce menjadi bagian dari program terapi okupasi yang dirancang menyenangkan dan penuh makna, agar anak-anak bisa tumbuh lebih mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi aktivitas sehari-hari.
Yuk, konsultasikan tumbuh kembang anak Anda di The TamTam Therapy Centre Sukabumi, dan temukan program terapi yang sesuai dengan kebutuhannya. (RYLA)
📌 Referensi:
• American Occupational Therapy Association (AOTA) – Occupational Therapy for Children
• Case-Smith, J., & O’Brien, J.C. (2015). Occupational Therapy for Children and Adolescents.
• CDC Developmental Milestones (2021).