
Tidak semua anak berkebutuhan khusus (ABK) cukup dengan terapi individual. Ada kalanya mereka juga memerlukan stimulasi dalam kelompok melalui kelas klasikal. Program ini dirancang agar anak terbiasa berinteraksi, bekerja sama, dan belajar dalam suasana sosial yang menyerupai kelas sekolah.
Namun, bagaimana cara mengetahui apakah anak Anda membutuhkan terapi kelas klasikal? Berikut beberapa ciri yang perlu diperhatikan.
- Sulit Bersosialisasi dengan Teman Sebaya
Anak menunjukkan kesulitan saat bermain atau berinteraksi dengan teman, misalnya cenderung menyendiri, menolak berbagi mainan, atau tidak memahami cara bergiliran dalam permainan. - Kurang Responsif dalam Interaksi Sosial
Saat diajak berbicara, anak sering tidak merespons, menghindar, atau tampak bingung. Kondisi ini menandakan perlunya stimulasi dalam kelompok agar anak terbiasa dengan komunikasi dua arah. - Tidak Terbiasa Mengikuti Aturan Kelompok
Anak kesulitan mengikuti instruksi sederhana dalam kegiatan bersama, misalnya menunggu giliran, duduk tenang saat sesi kelompok, atau mengikuti aturan permainan. - Mudah Frustrasi atau Emosional saat Bersama Anak Lain
Beberapa anak menunjukkan ledakan emosi, tantrum, atau mudah marah ketika berada dalam situasi kelompok. Terapi klasikal dapat membantu anak berlatih mengelola emosi dalam lingkungan sosial. - Membutuhkan Persiapan Sebelum Masuk Sekolah
Anak yang akan memasuki PAUD, TK, atau SD seringkali memerlukan keterampilan dasar sosial, komunikasi, dan kemandirian. Kelas klasikal menjadi wadah latihan sebelum masuk ke lingkungan sekolah yang sebenarnya.
Dengan mengenali ciri-ciri di atas, Anda dapat lebih mudah menentukan kebutuhan terapi anak. Terapi kelas klasikal bukan hanya tentang bermain bersama, tetapi juga strategi untuk membangun keterampilan sosial, komunikasi, dan kedisiplinan anak.
Jika Anda menemukan satu atau lebih ciri tersebut pada anak, segera konsultasikan ke The TamTam Therapy Centre Sukabumi. Tim profesional kami siap membantu menemukan program terbaik sesuai kebutuhan anak Anda.(RYLA)
Referensi:
- American Speech-Language-Hearing Association (ASHA). (2021). Social Communication Disorders.
- Kasari, C., Rotheram-Fuller, E., Locke, J., & Gulsrud, A. (2012). Making the connection: Randomized controlled trial of social skills at school for children with autism spectrum disorders. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 53(4), 431–439.
- National Association for the Education of Young Children (NAEYC). (2020). Why Group Learning Matters in Early Childhood Development.