
Anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) seringkali mengalami kecemasan (anxiety) sebagai kondisi yang menyertai (komorbid). Kecemasan bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti ketakutan yang berlebihan, kesulitan dalam perubahan rutinitas, atau kecemasan sosial. Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi harian anak, memperburuk perilaku, dan menghambat proses belajar serta sosialisasi.
Mengelola kecemasan pada anak autis membutuhkan pendekatan yang terstruktur, sabar, dan personal, mengingat setiap anak memiliki kebutuhan dan respons yang berbeda. Berikut ini beberapa cara efektif untuk membantu mengatasi kecemasan pada anak autis:
- Pahami Pemicu Kecemasan Anak
Langkah pertama adalah mengidentifikasi apa saja yang memicu rasa cemas pada anak. Beberapa pemicu umum antara lain:
- Perubahan mendadak pada rutinitas
- Lingkungan yang terlalu bising atau ramai
- Tugas atau aktivitas sosial tertentu
- Ketakutan terhadap hal baru atau tidak dikenal
Orang tua bisa mencatat kapan dan dalam situasi apa kecemasan anak muncul, lalu mencari pola atau pemicunya.
- Buat Jadwal Harian yang Konsisten
Anak autis umumnya merasa lebih aman dan tenang saat mereka mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Buat jadwal harian yang jelas dan konsisten, serta gunakan visual seperti:
- Gambar aktivitas
- Kartu waktu (time cards)
- Kalender visual
Jika ada perubahan dalam jadwal, usahakan beri tahu anak sebelumnya agar ia punya waktu untuk menyesuaikan diri.
- Gunakan Teknik Regulasi Emosi
Ajarkan anak cara mengenali dan mengelola emosi, seperti:
- Latihan pernapasan sederhana (tarik napas dalam, hembuskan perlahan)
- Menggunakan mainan sensorik (stress ball, fidget spinner)
- Mengenalkan area tenang dengan benda favorit anak untuk menenangkan diri
Pendekatan visual gambar ekspresi wajah, juga bisa membantu anak mengenali tingkat emosinya.
- Terapi Perilaku dan Dukungan Profesional
Beberapa anak mungkin membutuhkan bantuan dari profesional seperti:
- Terapi perilaku (ABA – Applied Behavior Analysis)
- Terapi okupasi (Occupational Therapy)
Konsultasikan dengan psikolog anak atau dokter spesialis tumbuh kembang untuk mendapatkan rencana intervensi yang tepat.
- Gunakan Pendekatan Sosial Cerita (Social Stories)
Social stories adalah cerita bergambar yang menjelaskan situasi sosial atau aktivitas tertentu secara sederhana dan konkret. Ini membantu anak memahami apa yang akan terjadi dan bagaimana meresponsnya, sehingga bisa mengurangi rasa cemas.
Contoh: cerita tentang “Pergi ke dokter gigi” atau “Bertemu teman baru”. - Dukungan dari Lingkungan Sekitar
Lingkungan yang mendukung sangat penting:
- Orang tua, guru, dan pengasuh perlu bekerja sama
- Sekolah bisa menyediakan akomodasi seperti ruang tenang atau waktu istirahat tambahan
- Libatkan anak dalam aktivitas sosial secara bertahap, sesuai dengan kenyamanannya
- Jaga Kesehatan Fisik Anak
Aspek fisik juga berpengaruh pada kecemasan:
- Pastikan anak cukup tidur
- Hindari makanan yang memicu reaksi negatif
- Rutin berolahraga ringan atau bermain di luar rumah
Kesimpulan
Kecemasan pada anak autis bukan hal yang sepele, namun juga bukan sesuatu yang tidak bisa diatasi. Dengan memahami kebutuhan unik anak, menerapkan strategi yang tepat, dan memberikan dukungan yang konsisten, kecemasan bisa dikelola sehingga anak lebih nyaman, tenang, dan mampu berkembang dengan optimal.
Jika Anda adalah orang tua atau pengasuh anak dengan autisme, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dan bergabung dalam komunitas yang bisa memberi dukungan dan inspirasi. The TamTam Therapy Centre Garut siap membantu untuk mengatasi anxiety pada anak berkebutuhan khusus dengan pendekatan dan intervensi yang sesuai. (AST)