
Tantrum atau ledakan emosi yang tidak terkontrol sering terjadi pada anak-anak, terutama yang memiliki gangguan perkembangan atau sensori. Meskipun tantrum adalah hal yang wajar bagi sebagian anak, jika kejadian ini sering berulang, bisa jadi ada faktor penyebab yang lebih dalam, seperti gangguan sensori.
Bagi orang tua, mengenali hubungan antara tantrum dan gangguan sensori sangat penting agar dapat memberikan penanganan yang tepat. Artikel ini akan membahas bagaimana gangguan sensori dapat memengaruhi perilaku anak, serta cara mengenali dan mengelola tantrum yang disebabkan oleh gangguan sensori.
Apa Itu Gangguan Sensori?
Gangguan sensori adalah kondisi di mana anak mengalami kesulitan dalam memproses informasi dari indra mereka, seperti penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan pengecapan. Gangguan ini sering kali terkait dengan kondisi seperti autisme, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), atau gangguan pemrosesan sensori yang lebih umum.
Anak dengan gangguan sensori mungkin merasa kewalahan atau terstimulasi berlebihan oleh rangsangan sensori yang biasa saja, seperti suara keras, cahaya terang, atau bahkan tekstur pakaian. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa cemas, marah, atau frustrasi, yang kemudian bisa memicu tantrum.
Hubungan Tantrum dengan Gangguan Sensori
Anak-anak dengan gangguan sensori seringkali tidak dapat mengatur respons mereka terhadap rangsangan sensori yang berlebihan. Ketika mereka merasa terstimulasi secara berlebihan atau tidak nyaman dengan apa yang mereka alami, mereka mungkin mengalami ledakan emosi atau tantrum.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana gangguan sensori bisa mempengaruhi perilaku anak:
1. Overstimulasi oleh Suara atau Kebisingan
Anak dengan gangguan sensori bisa merasa tertekan oleh suara-suara yang bagi kita mungkin tidak terlalu mengganggu, seperti suara televisi, suara keramaian, atau suara alat rumah tangga. Mereka mungkin merasa cemas atau takut, yang akhirnya memicu tantrum sebagai bentuk ekspresi ketidaknyamanan mereka.
2. Kelelahan Sensori
Anak dengan gangguan sensori bisa merasa kewalahan setelah terpapar dengan banyak rangsangan dalam waktu yang lama, seperti berada di lingkungan yang ramai, atau bermain dengan banyak mainan yang berwarna-warni. Ketika mereka merasa tertekan, mereka mungkin menunjukkan perilaku tantrum sebagai cara untuk menanggapi kelebihan stimulasi ini.
3. Kesulitan dengan Tekstur atau Sentuhan
Beberapa anak sensori bisa sangat sensitif terhadap tekstur pakaian, makanan, atau bahkan sentuhan fisik. Pakaian yang terasa kasar atau makanan yang memiliki tekstur tertentu dapat memicu ketidaknyamanan yang membuat anak merasa frustrasi dan akhirnya mengalami tantrum.
4. Kebutuhan untuk Mencari Stimulasi Sensori
Tidak semua anak dengan gangguan sensori merasa tertekan oleh rangsangan, beberapa anak justru mencari stimulasi sensori tertentu. Mereka mungkin merasa nyaman dengan suara keras, penciuman kuat, atau bahkan pergerakan berlebihan. Jika mereka tidak mendapatkan stimulasi yang diinginkan, mereka bisa mengalami tantrum sebagai respons terhadap kekosongan sensori ini.
Cara Mengenali Gangguan Sensori pada Anak
Tidak semua anak yang tantrum memiliki gangguan sensori, namun penting untuk mengenali tanda-tanda yang mungkin menunjukkan adanya masalah ini. Beberapa ciri umum yang menunjukkan gangguan sensori antara lain:
- Kelebihan atau Kekurangan Respons terhadap Rangsangan
Anak mungkin menjadi sangat sensitif terhadap suara keras atau cahaya terang, atau sebaliknya, mereka mungkin tidak merespons rangsangan yang seharusnya dapat mereka rasakan, seperti rasa sakit atau suhu. - Kesulitan dalam Menyentuh atau Mengenakan Pakaian Tertentu
Anak dengan gangguan sensori mungkin menunjukkan reaksi berlebihan terhadap tekstur pakaian atau bahan tertentu, seperti enggan mengenakan kaos berbahan kasar atau celana dengan label di dalamnya. - Tingkah Laku yang Tidak Dapat Dijelaskan atau Rewel
Anak mungkin menjadi rewel atau agresif tanpa alasan yang jelas, yang bisa jadi merupakan respons terhadap rangsangan yang tidak nyaman. - Kesulitan dalam Mengelola Emosi
Anak dengan gangguan sensori mungkin kesulitan mengelola emosi mereka dalam situasi yang membingungkan atau penuh rangsangan, yang dapat menyebabkan mereka berteriak, menangis, atau marah.
Cara Mengelola Tantrum yang Disebabkan oleh Gangguan Sensori
Mengenali bahwa tantrum disebabkan oleh gangguan sensori adalah langkah pertama. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu orang tua mengelola tantrum yang disebabkan oleh gangguan sensori:
1. Ciptakan Lingkungan yang Tenang dan Terstruktur
Menjaga lingkungan yang tenang dan teratur dapat membantu anak mengurangi overstimulasi. Kurangi kebisingan latar belakang, atur pencahayaan agar tidak terlalu terang, dan pastikan lingkungan rumah tidak terlalu ramai.
2. Memberikan Waktu untuk Beristirahat
Jika anak tampak kewalahan dengan stimulasi, beri mereka waktu untuk beristirahat di tempat yang tenang. Ruang yang minim rangsangan sensori dapat membantu mereka menenangkan diri.
3. Gunakan Teknik Pengalihan Fokus
Alihkan perhatian anak dengan aktivitas yang menenangkan, seperti membaca buku, bermain dengan mainan sensorik, atau mendengarkan musik yang lembut. Ini dapat membantu mereka mengalihkan fokus dari rangsangan yang membuat mereka tertekan.
4. Berikan Pengenalan Sensori yang Konsisten
Ajak anak untuk mengenal berbagai rangsangan sensori secara perlahan. Dengan pendekatan ini, mereka bisa lebih terbiasa dan belajar untuk mengatur respons mereka terhadap stimulasi tertentu.
5. Konsultasi dengan Terapis Sensori
Jika tantrum anak sering terjadi dan sangat mengganggu, konsultasikan dengan terapis sensori atau profesional yang berlisensi. Terapis sensori dapat membantu mengevaluasi masalah dan merancang rencana intervensi yang sesuai.
Kesimpulan
Tantrum yang sering terjadi pada anak bisa menjadi indikasi adanya gangguan sensori yang perlu mendapatkan perhatian. Dengan memahami hubungan antara tantrum dan gangguan sensori, orang tua dapat memberikan penanganan yang lebih efektif, baik melalui penyesuaian lingkungan, latihan pengelolaan emosi, atau intervensi terapi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional yang berpengalaman agar anak Anda mendapatkan dukungan yang tepat dan bisa berkembang dengan baik meski menghadapi tantangan sensori.
Siap Membantu Mengelola Tantrum Anak Anda?
Jika Anda membutuhkan panduan lebih lanjut atau bantuan profesional dalam mengelola tantrum yang terkait dengan gangguan sensori, TamTam Therapy Centre siap mendukung dengan layanan yang terpersonalisasi dan berpengalaman.
Hubungi kami untuk informasi lebih lengkap dan solusi terbaik demi kesejahteraan keluarga Anda!
