The TamTam Therapy Centre

Anak Sering Lompat-Lompat Pertanda Stimulasi Gerak dan Keseimbangan

Anak Sering Lompat-Lompat Pertanda Stimulasi Gerak dan Keseimbangan

Mengamati anak yang terus-menerus lompat-lompat bisa membuat orang tua bertanya: “Kenapa ya?” Padahal, gerakan ini seringkali bukan sekadar kegembiraan biasa, melainkan bagian dari kebutuhan tubuh untuk memperoleh stimulasi gerak dan keseimbangan yang disebut sistem vestibular. Ya, anak Anda mungkin sedang merespon kebutuhan sensoriknya.

Menurut berbagai penelitian, anak yang tampak “terlalu aktif” atau selalu mencari gerakan seperti melompat, naik turunnya level aktivitasnya bisa jadi karena mereka sedang mencari input vestibular, yakni rangsangan gerak, keseimbangan, dan orientasi ruang.

1. Sistem Vestibular dan Gerakan Lompat

Sistem vestibular terletak di telinga bagian dalam dan berfungsi untuk membantu tubuh merasakan posisi, gerakan, dan keseimbangan. Ketika sistem ini kurang terstimulasi atau mengalami tantangan pemrosesan, anak bisa menunjukkan perilaku seperti lompat-lompat, berputar-putar atau melakukan aktivitas gerak cepat secara berulang.

Jika anak terus lompat tanpa henti, besar kemungkinan ia sedang mencari stimulasi yang belum terpenuhi—artinya bukan sekadar “nakal”, tetapi tubuh dan otaknya meminta sesuatu.

Lompat Sebagai Mekanisme Pencarian Rangsang

  1. Kebutuhan gerak tinggi
    Anak mungkin merasa “kosong” bila tidak banyak bergerak; dengan melompat, mereka mendapatkan input tubuh dan berat badan yang dirasakan.
  2. Pencarian keseimbangan dan orientasi
    Lompat-lompat membantu otak dan tubuh anak memahami di mana posisi mereka di ruang, bagaimana lompatannya, dan bagaimana mendarat secara aman.
  3. Regulasi energi dan emosi
    Aktivitas tinggi seperti lompat bisa membantu menyalurkan energi berlebih atau kelebihan stimulasi agar anak bisa lebih tenang kemudian.

3. Contoh Nyata

Setiap anak yang mengikuti program terapi di The TamTam Therapy Centre kami sering menemui anak yang harus melompat baru dapat kembali duduk tenang. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Stevani Christiana selaku Terapis Perilaku berpengalaman .

“Saya menemui anak yang hampir setiap hari harus lompat sebelum bisa duduk tenang. Setelah kita jadwalkan aktivitas excitatory (lompat, trampolin) pagi hari, anak jadi lebih siap duduk dan belajar di sore hari,” ungkap Ms Stevani yang akrab disapa dengan Ms Stevi.

4. Strategi di Rumah yang Bermanfaat

Guna mendukung kebutuhan ini, Anda bisa melakukan:

• Menyediakan waktu khusus lompat-lompat aman (misalnya trampolin kecil atau lompat di luar ruangan)
• Menambahkan aktivitas yang melibatkan ayunan, naik turun tangga, atau berjalan di papan titian
• Mengombinasikan aktivitas gerak tinggi dengan waktu tenang setelahnya, sehingga anak bisa “menyalurkan” energi terlebih dahulu


Kesimpulan
Anak yang sering lompat-lompat kemungkinan besar sedang mencari rangsangan atau sedang mencoba mengatur tubuh dan emosinya lewat gerakan. Dengan memahami bahwa lompat bisa jadi bagian dari perkembangan bukan sekadar “tidak bisa diam, Anda bisa membantu anak tumbuh lebih optimal dengan aktivitas yang tepat.

Mari, konsultasi bersama tim ahli The TamTam Therapy Centre untuk mengetahui kebutuhan gerak dan sensorik anak Anda secara spesifik agar tumbuh kembangnya makin optimal. (RYLA)


Sumber:
• Child Mind Institute: Sensory Processing Issues Explained. Child Mind Institute
• Children’s Colorado: What Is Sensory Processing Disorder in Kids? childrenscolorado.org
• Ouellet B., et al. Efficacy of Sensory Interventions on School Participation. (PMC, 2018) PMC

Scroll to Top