The TamTam Therapy Centre

Anak Autis Sulit Lepas dari Gadget? Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

Di era digital seperti sekarang, penggunaan gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun sudah sangat akrab dengan perangkat digital seperti smartphone, tablet, atau televisi. Namun, bagaimana jika seorang anak dengan autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD) menunjukkan ketergantungan berlebihan terhadap gadget dan sulit melepaskannya?

Anak dengan autisme memang memiliki pola perilaku dan kebutuhan sensorik yang berbeda dari anak neurotipikal. Gadget sering menjadi pelarian yang memberikan rasa nyaman karena sifatnya yang dapat diprediksi dan terkontrol. Walau begitu, penggunaan gadget yang tidak terkontrol bisa berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak.
Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan orang tua atau pengasuh saat menghadapi situasi ini:

  1. Pahami Alasan di Balik Ketergantungan
    Anak autis mungkin menggunakan gadget untuk:
    a. Menghindari situasi sosial yang membuatnya cemas
    b. Mendapatkan stimulasi visual/auditori yang menenangkan
    c. Menghindari tuntutan atau aktivitas yang terasa membebani
    Dengan memahami motivasi anak, orang tua dapat mencari alternatif yang lebih sehat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
  2. Amati Konten yang Dikonsumsi
    Penting untuk mengevaluasi jenis konten yang dikonsumsi anak. Beberapa konten edukatif atau visual dapat membantu meningkatkan fokus dan keterampilan anak. Namun, konten yang terlalu cepat, penuh stimulasi, atau agresif bisa memperburuk perilaku, meningkatkan kecemasan, atau bahkan mengganggu tidur.
  3. Buat Jadwal yang Konsisten
    Anak autis umumnya menyukai rutinitas. Buatlah jadwal penggunaan gadget yang jelas dan konsisten setiap hari. Gunakan bantuan visual seperti gambar atau timer agar anak memahami kapan waktunya menggunakan gadget dan kapan waktunya berhenti.
  4. Alihkan dengan Aktivitas yang Bermakna
    Ketika waktu penggunaan gadget dikurangi, berikan alternatif aktivitas yang menarik dan sesuai dengan minat anak. Misalnya:
    a. Bermain puzzle atau lego
    b. Aktivitas sensorik (main pasir kinetik, air, adonan)
    c. Menggambar atau bermain musik
    d. Jalan-jalan di luar rumah
    Kegiatan ini harus disesuaikan dengan kemampuan dan kenyamanan anak.
  5. Orang Tua Juga Perlu Konsisten dan Sabar
    Perubahan perilaku tidak terjadi dalam semalam. Saat anak marah atau tantrum karena dibatasi, penting bagi orang tua untuk tetap tenang, konsisten, dan empatik. Gunakan kata-kata sederhana, nada bicara yang lembut, dan puji anak ketika ia berhasil mengikuti aturan.

Kesimpulan

Penggunaan gadget bukan sesuatu yang harus dihindari sepenuhnya, tetapi perlu dikelola dengan bijak, terutama pada anak-anak dengan autisme. Keseimbangan antara teknologi dan aktivitas nyata sangat penting agar anak tetap tumbuh optimal secara sosial, emosional, dan kognitif.

Dengan pendekatan yang penuh pengertian dan strategi yang tepat, orang tua bisa membantu anak membangun hubungan yang lebih sehat dengan gadget, tanpa harus menghilangkannya sepenuhnya dari kehidupan mereka. Ingin tahu lebih banyak terkait strategi dan pendekatan yang tepat untuk anak dengan autisme? Yuk, jadwalkan janji temu dengan The TamTam Therapy Centre Garut. (AST)

Scroll to Top