The TamTam Therapy Centre

Kenali Terapi ABA (Applied Behavior Analysis) : Pendekatan Terbaik untuk Dukung Perkembangan Anak di The TamTam Therapy Centre

Setiap anak memiliki cara unik dalam belajar dan berkembang. Namun, bagi anak dengan autisme (ASD), ADHD, atau tantangan perilaku lainnya, mereka sering membutuhkan pendekatan khusus agar bisa memahami dunia di sekitarnya. Salah satu metode yang paling banyak digunakan adalah Applied Behavior Analysis (ABA) atau Terapi Analisis Perilaku Terapan.

Di The TamTam Therapy Centre, terapi ABA hadir bukan hanya sebagai metode pembelajaran, tetapi juga sebagai pendampingan penuh kasih yang dirancang untuk membantu anak lebih mudah berkomunikasi, mengelola emosi, hingga membangun kemandirian. Dengan program yang terstruktur, konsisten, dan disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap anak, terapi ABA menjadi salah satu jalan terbaik untuk mendukung tumbuh kembang si kecil secara optimal.

Lalu, apa sebenarnya terapi ABA itu? Bagaimana cara kerjanya, dan apa tujuannya? Yuk, kita simak penjelasannya.

Apa Itu Terapi ABA?

Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) adalah terapi berbasis ilmu perilaku yang bertujuan untuk membantu anak membentuk keterampilan positif sekaligus mengurangi perilaku yang menghambat perkembangan.
Terapi ini menggunakan prinsip reinforcement (penguatan perilaku) dan analisis perilaku secara konsisten, sehingga anak belajar bahwa setiap perilaku baik akan menghasilkan konsekuensi yang menyenangkan.
Dengan kata lain, ABA membantu anak memahami “hubungan sebab-akibat” antara perilaku dan hasil yang didapat.

Tujuan Terapi ABA

Terapi ABA tidak hanya berfokus pada satu kemampuan saja, melainkan pada perkembangan menyeluruh anak. Beberapa tujuannya antara lain:

  1. Meningkatkan kemampuan komunikasi (baik verbal maupun non-verbal).
  2. Mengembangkan keterampilan sosial, seperti berbagi, bergiliran, atau berinteraksi dengan teman sebaya.
  3. Melatih kemandirian sehari-hari, misalnya makan, berpakaian, dan kebersihan diri.
  4. Mengurangi perilaku bermasalah, seperti tantrum berlebihan, agresif, atau perilaku repetitif.
  5. Meningkatkan fokus dan konsentrasi agar anak lebih siap untuk belajar di sekolah maupun kehidupan sehari-hari.

Metode & Teknik dalam Terapi ABA

  1. Discrete Trial Training (DTT)
    • Latihan dilakukan dalam sesi singkat dan berulang (trial).
    • Terapis memberikan instruksi → anak merespons → diberikan konsekuensi (reward jika benar, koreksi bila salah).
    • Cocok untuk mengajarkan keterampilan baru seperti menyebut warna, angka, atau benda.
  2. Natural Environment Teaching (NET)
    • Belajar dilakukan dalam situasi sehari-hari, bukan hanya di meja terapi.
    • Misalnya: saat bermain balok, anak diajak belajar warna atau bergiliran.
    • Tujuannya agar anak bisa menggeneralisasi keterampilan ke dunia nyata.
  3. Chaining (Rangkaian Perilaku)
    • Digunakan untuk mengajarkan keterampilan yang terdiri dari beberapa langkah.
    • Contoh: mencuci tangan → membuka keran → membasahi tangan → pakai sabun → bilas → tutup keran → keringkan.
    • Bisa dilakukan dengan metode forward chaining (mulai dari langkah awal) atau backward chaining (mulai dari langkah akhir).
  4. Prompting & Fading
    -Prompting: memberikan bantuan saat anak belajar, bisa berupa fisik (memegang tangan), verbal (memberi arahan), atau visual (gambar), model (mencontohkan), atau menggunakan isyarat/gerakan.
    • Fading: bantuan dikurangi secara bertahap agar anak bisa mandiri.
  5. Shaping (Pembentukan Perilaku)
    • Memberi penguatan untuk setiap usaha mendekati perilaku yang diinginkan.
    • Contoh: jika anak belum bisa menyebut “mama”, terapis akan menguatkan setiap usaha bunyi yang mirip, hingga akhirnya terbentuk kata lengkap.
  6. Token Economy
    • Anak diberi “token” (stiker, bintang, atau poin) setiap kali melakukan perilaku positif.
    • Token bisa ditukar dengan hadiah yang anak sukai.
    • Membantu menjaga motivasi dalam jangka panjang.
  7. Extinction (Penghilangan Perilaku Negatif)
    • Mengurangi perilaku yang tidak diinginkan dengan menghentikan penguatnya.
    • Misalnya: anak tantrum untuk mendapat perhatian → orang tua dilatih untuk tidak langsung menyerah, sehingga perilaku tantrum tidak lagi efektif.

Bagaimana Metode ABA Ini Dijalankan?

Di The TamTam Therapy Centre, terapi ABA dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis dan terukur:

  1. Konsultasi, Observasi Asesmen Awal
    Psikolog dan terapis akan melakukan konsultasi, observasi dan asesmen bersama orang tua dan anak untuk memahami kebutuhan dan kemampuan anak.
  2. Penyusunan Program Individual (Individualized Program)
    Setiap anak unik. Karena itu, program ABA dirancang secara personal sesuai dengan kondisi dan tujuan yang ingin dicapai.
  3. Sesi Terapi Terstruktur
    Anak dilatih melalui sesi terapi intensif yang terdiri dari latihan sederhana hingga kompleks. Setiap keberhasilan anak akan diberikan reinforcement (penguatan Perilaku) agar anak termotivasi mengulang perilaku baik tersebut.
  4. Generalization (Penerapan di Kehidupan Nyata)
    Tujuannya agar keterampilan yang dipelajari tidak hanya berhenti di ruang terapi, tetapi juga diterapkan dalam aktivitas sehari-hari di rumah maupun sekolah.

Kesimpulan

Terapi ABA bukan sekadar metode, melainkan sebuah pendekatan yang efektif untuk membantu anak berkembang lebih optimal. Dengan Terapi ABA, anak dapat belajar komunikasi, mengatur emosi, berperilaku positif, hingga lebih mandiri dalam kehidupan sehari-hari.

Di The TamTam Therapy Centre, kami percaya bahwa setiap anak punya potensi luar biasa. Melalui layanan terapi ABA yang profesional dan penuh kasih, kami siap mendampingi Anda dalam perjalanan mendukung tumbuh kembang si kecil.

Yuk, mulai langkah pertama bersama The TamTam Therapy Centre. Karena setiap anak berhak tumbuh, berkembang, dan berbahagia!

Scroll to Top