
Dyscalculia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan anak dalam memahami konsep matematika. Anak dengan dyscalculia sering mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan sederhana, memahami hubungan angka, atau mengingat fakta-fakta matematika. Walaupun gangguan ini mempengaruhi kemampuan anak dalam matematika, dengan dukungan yang tepat, anak-anak dapat mengatasi tantangan ini dan belajar matematika secara efektif.
Artikel ini akan membahas gejala dyscalculia pada anak, penyebabnya, serta cara-cara untuk mendukung pembelajaran matematika anak dengan gangguan ini.
Gejala Dyscalculia pada Anak
Dyscalculia dapat mempengaruhi anak-anak dalam berbagai cara. Beberapa gejala yang umum terlihat pada anak dengan dyscalculia meliputi:
1. Kesulitan Menghitung dan Memahami Angka
Anak-anak dengan dyscalculia sering mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mereka mungkin kesulitan untuk mengenali angka atau memahaminya dalam konteks matematika.
2. Kesulitan Memahami Konsep Waktu
Anak dengan dyscalculia sering mengalami kesulitan dalam memahami konsep waktu, seperti membaca jam, memahami urutan hari, atau mengingat waktu yang telah berlalu.
3. Kesulitan Membandingkan Angka
Mereka mungkin kesulitan dalam membandingkan angka atau memahaminya dalam hubungan yang lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, mereka dapat merasa bingung dengan angka yang lebih besar atau lebih kecil dalam situasi tertentu.
4. Mengalami Kesulitan dalam Memahami Pola Matematika
Anak dengan dyscalculia cenderung kesulitan dalam memahami pola-pola matematika dan hubungan antara angka. Ini dapat membuat mereka kesulitan dalam memecahkan masalah matematika yang melibatkan pola atau perhitungan berurutan.
5. Mengalami Kesulitan dalam Mengingat Fakta Matematika
Mereka mungkin kesulitan dalam mengingat fakta matematika dasar, seperti perkalian dan pembagian. Ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk melanjutkan ke konsep matematika yang lebih kompleks.
6. Keterlambatan dalam Menguasai Operasi Matematika Dasar
Anak-anak dengan dyscalculia cenderung lebih lambat dalam menguasai operasi matematika dasar dibandingkan dengan teman sebaya mereka. Mereka mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas matematika.
Baca juga : Metode Pembelajaran Visual untuk Anak dengan Autisme: Tips dari Terapis
Penyebab Dyscalculia pada Anak
Dyscalculia tidak disebabkan oleh kurangnya kecerdasan atau motivasi, tetapi lebih pada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi cara otak memproses informasi matematika. Beberapa penyebab dyscalculia yang umum meliputi:
1. Faktor Genetik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dyscalculia bisa bersifat turun-temurun. Jika orang tua atau saudara kandung memiliki gangguan belajar serupa, anak-anak mungkin memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalaminya.
2. Gangguan pada Otak yang Terkait dengan Pengolahan Angka
Dyscalculia dapat terjadi akibat gangguan dalam bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses angka dan informasi matematika. Ini dapat mengganggu kemampuan anak dalam memahami konsep-konsep matematika dasar.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti stres, kecemasan, atau pengalaman negatif dalam belajar matematika juga dapat memperburuk gejala dyscalculia. Anak yang sering merasa tertekan atau kurang percaya diri dalam matematika mungkin mengalami kesulitan yang lebih besar.
4. Masalah dalam Pemrosesan Visual atau Auditori
Beberapa anak dengan dyscalculia mungkin juga mengalami kesulitan dalam pemrosesan visual atau auditori, yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam memahami konsep ruang, urutan, dan hubungan angka.
Baca juga : Alasan Shadow Teacher Sangat Dibutuhkan bagi Anak Berkebutuhan Khusus Saat Belajar di Sekolah
Cara Mendukung Pembelajaran Matematika untuk Anak dengan Dyscalculia
Anak dengan dyscalculia dapat belajar matematika dengan dukungan yang tepat. Berikut adalah beberapa cara untuk mendukung pembelajaran mereka:
1. Gunakan Metode Pembelajaran Visual
Anak-anak dengan dyscalculia sering kali lebih baik dalam memahami konsep matematika jika mereka diberikan alat bantu visual. Menggunakan gambar, grafik, atau benda fisik seperti batu atau kancing untuk mewakili angka dapat membantu mereka memahami konsep matematika dengan cara yang lebih konkret.
2. Pecah Masalah Menjadi Langkah-langkah Kecil
Untuk memudahkan pemahaman, pecah masalah matematika besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih sederhana. Berikan instruksi yang jelas dan langkah demi langkah, dan pastikan anak merasa nyaman untuk meminta bantuan saat mereka merasa bingung.
3. Berikan Banyak Waktu untuk Menyelesaikan Tugas
Anak-anak dengan dyscalculia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas matematika. Berikan mereka waktu tambahan untuk memproses informasi dan menyelesaikan soal tanpa merasa terburu-buru.
4. Gunakan Teknologi yang Mendukung Pembelajaran
Ada banyak aplikasi dan perangkat lunak pendidikan yang dapat membantu anak-anak dengan dyscalculia belajar matematika. Aplikasi ini sering kali menggunakan permainan atau aktivitas interaktif untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik.
5. Fokus pada Konsep yang Lebih Sederhana
Daripada memaksakan anak untuk belajar konsep matematika yang lebih kompleks, fokus pada konsep dasar terlebih dahulu, seperti angka, penjumlahan, dan pengurangan. Setelah anak memahami konsep dasar, mereka akan lebih siap untuk mempelajari konsep yang lebih kompleks.
6. Berikan Penguatan Positif
Memberikan pujian dan penguatan positif sangat penting dalam mendukung anak-anak dengan dyscalculia. Puji setiap kemajuan, sekecil apapun, untuk membangun rasa percaya diri mereka. Ini juga akan membantu mereka untuk terus berusaha meskipun menghadapi kesulitan.
7. Libatkan Keluarga dalam Proses Pembelajaran
Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran sangat penting untuk keberhasilan anak. Orang tua dapat membantu dengan memberikan latihan di rumah, mendiskusikan strategi pembelajaran dengan guru, dan menciptakan lingkungan yang mendukung anak dalam belajar matematika.
Baca juga : Teknik Mengajar yang Perlu Diketahui Orang Tua untuk Membantu Anak Berkebutuhan Khusus Belajar
Kesimpulan
Dyscalculia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan anak dalam memahami matematika. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gejala dan penyebabnya, serta dengan pendekatan pembelajaran yang tepat, anak-anak dengan dyscalculia dapat mengatasi tantangan ini. Mendukung mereka dengan metode yang lebih visual, memberi waktu lebih, serta menggunakan alat bantu yang sesuai dapat membantu anak berkembang dalam mata pelajaran matematika. Dengan bantuan orang tua, guru, dan terapis, anak-anak dapat belajar untuk mencapai potensi penuh mereka dalam matematika.
Siap Membantu Anak Anda?
Jika anak Anda mengalami kesulitan belajar matematika atau membutuhkan dukungan lebih lanjut, The TamTam Therapy Centre siap memberikan layanan yang terpersonalisasi. Kami memiliki berbagai metode terapi yang dapat membantu anak-anak mengatasi tantangan mereka dan berkembang dalam pembelajaran matematika.
