The TamTam Therapy Centre

Bisa Membaca Tapi Tidak Memahami? Waspadai Gangguan Perkembangan pada Anak

Bisa Membaca Tapi Tidak Memahami Waspadai Gangguan Perkembangan pada Anak

Banyak orang tua merasa bangga ketika anaknya sudah mampu membaca dan menulis sejak dini. Namun, ada kasus yang sering terlewat: anak bisa melafalkan kata-kata dengan lancar, tetapi tidak memahami arti dari yang dibacanya. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan perkembangan, khususnya pada kemampuan bahasa dan pemrosesan informasi.

Fenomena ini dikenal sebagai masalah pemahaman bacaan (reading comprehension difficulties), dan jika tidak segera diatasi, dapat memengaruhi prestasi akademik dan perkembangan sosial anak.

  1. Mengapa Anak Bisa Membaca Tapi Tidak Memahami?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal ini:

  1. Gangguan Bahasa Reseptif
    Anak mampu mengucapkan kata, tetapi otak kesulitan memproses dan memahami anak bisa saja mampu mengeja atau mengucapkan kata dengan lancar, namun otaknya mengalami kesulitan dalam memahami arti dari kata tersebut. Kondisi ini sering terlihat ketika anak tampak bingung saat mendengar instruksi atau tidak mampu menjelaskan arti dari kata yang ia ucapkan. Untuk membantu anak, orang tua dapat menggunakan bahasa yang sederhana, memberikan dukungan visual seperti gambar, serta mengulangi penjelasan agar anak memiliki waktu lebih banyak untuk memproses makna kata tersebut.
  2. Kesulitan Pemrosesan Auditori atau Visual
    Kesulitan pemrosesan auditori atau visual membuat anak sulit menghubungkan huruf dengan maknanya, atau membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses informasi yang dibaca. Anak mungkin bisa membaca kata dengan benar, tetapi tidak memahami isi kalimat, bahkan terkadang melewatkan satu atau beberapa baris saat membaca. Untuk membantu, orang tua dapat membacakan buku bersama sambil menunjuk setiap kata, menggunakan penanda baris agar pandangan anak tetap terarah, serta melatih fokus mata dan telinga melalui aktivitas membaca interaktif.
  3. Masalah Perhatian i Attention Deficit Hyperactivity Disorder, (ADHD)
    Masalah perhatian seperti ADHD dapat membuat anak sulit fokus saat membaca sehingga makna bacaan tidak terserap dengan baik. Anak cenderung mudah terdistraksi oleh hal-hal di sekitarnya, sering harus mengulang bacaan, atau malah melamun di tengah aktivitas membaca. Untuk membantu, orang tua dapat membagi sesi membaca menjadi waktu yang singkat namun rutin, menggunakan peta cerita atau visualisasi untuk mempermudah pemahaman, serta meminimalkan gangguan di lingkungan sekitar agar konsentrasi anak lebih terjaga.
  4. Gangguan Perkembangan Lain seperti Disleksia
    Gangguan perkembangan seperti disleksia dapat membuat anak mampu membaca kata demi kata, namun tetap kesulitan memahami kalimat secara utuh dan menangkap ide utama bacaan. Anak dengan kondisi ini sering membaca dengan tempo lambat, keliru pada kata-kata yang mirip, atau bingung saat diminta menemukan inti cerita. Pendekatan yang dapat membantu antara lain menggunakan metode multisensori (melibatkan penglihatan, pendengaran, dan sentuhan), memberikan ringkasan sederhana setelah membaca, serta mengajukan pertanyaan pemahaman secara bertahap untuk membangun kemampuan memahami teks.
  5. Kurangnya Latihan Pemahaman Bacaan
    Kurangnya latihan pemahaman bacaan terjadi ketika anak lebih sering dilatih mengeja atau membaca kata demi kata tanpa dibiasakan untuk memahami isi bacaan. Akibatnya, anak kesulitan menceritakan kembali cerita yang telah dibaca dan tidak menangkap pesan utama. Untuk mengatasinya, orang tua dapat membiasakan berdiskusi tentang isi bacaan, meminta anak menceritakan ulang dengan bahasanya sendiri, serta menjelaskan kosakata baru sebelum membaca agar proses memahami teks menjadi lebih mudah.
  6. Dampak Jika Tidak Ditangani Sejak Dini

Jika masalah ini diabaikan, anak berisiko mengalami:
• Kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah.
• Nilai akademik rendah pada mata pelajaran yang membutuhkan analisis teks.
• Kurangnya keterampilan berpikir kritis dan komunikasi.
• Penurunan kepercayaan diri.

  1. Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
  2. Ajak Diskusi Setelah Membaca
    Setelah anak membaca, tanyakan dengan bahasa sederhana: “Buku ini tentang apa?” atau “Siapa tokohnya?”
  3. Gunakan Buku Sesuai Usia & Minat Anak
    Buku yang relevan dengan minat anak membuatnya lebih fokus dan tertarik memahami isi bacaan.
  4. Latih Kemampuan Berpikir Kritis
    Beri pertanyaan terbuka yang membuat anak berpikir lebih dalam, bukan hanya menjawab “ya” atau “tidak”.
  5. Konsultasi dengan Ahli
    Jika masalah berlanjut, segera konsultasikan dengan terapis wicara, psikolog anak, atau spesialis tumbuh kembang.

Kesimpulan:
Anak yang bisa membaca tetapi tidak memahami artinya mungkin sedang mengalami kesulitan pada aspek pemahaman bahasa. Deteksi dini dan stimulasi yang tepat akan membantu anak tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga mengerti dan menikmati bacaan. The TamTam Therapy Centre sebagai pusat tumbuh kembang anak siap membantu Anda dan segera konsultasikan bersama kami. (APRL)

Scroll to Top